Minggu, 26 Juni 2016

MAGIC SQUARE (PERSEGI AJAIB)


Karya : Tiya Fathonah – 152151080
Email  :  tiyafathonah@gmail.com



P
ersegi ajaib atau bujur sangkar ajaib merupakan susunan bilangan-bilangan dalam suatu persegi atau bujur sangkar yang berukuran  petak dan bilangan-bilangan penyusunnya memiliki hubungan atau sifat tertentu. Keajaibannya adalah bahwa dalam susunan tersebut jumlah bilangan dalam persegi atau bujur sangkar sebaris sama untuk semua baris yang ada, dan sama juga dengan jumlah bilangan sekolom untuk semua kolom yang ada, serta sama juga dengan jumlah bilangan sediagonal untuk kedua arah diagonalnya. Jumlah bilangan tersebut disebut juga sebagai konstanta ajaib, yang mempunyai rumus:
          Menurut sejarahnya, persegi ajaib telah dikenal sejak sebelum masa Kaisar Yu (2200 SM) di Cina, yang disebut lo-shu. Lingkaran hitam melambangkan bilangan genap (perempuan; yin) sedangkan lingkaran putih melambangkan bilangan ganjil (laki-laki; yang). Jika dinyatakan dengan angka-angka yang menyatakan banyak lingkarannya maka diperoleh angka-angka tersusun dalam sebuah persegi. Bilangan yang dilambangkanya mempunyai sifat istimewa yaitu jumlah bilangan pada setiap baris, setiap kolom, dan setiap diagonal sama, yaitu 15. Keistimewaan persegi ajaib membentuk suatu ketetapan yang disebut Tetapan Persegi Ajaib. Pusatnya : 5 mempresentasikan bumi yang dikelilingi oleh empat pasang kelompok lingkaran dan banyak lingkaran di pusat itu merupakan rataan dari kelompok pasangan sebelah-menyebelah pusat, sehingga terjadi keseimbangan.
Lo Shu
Interpretasi Lo Shu
            Pada abad pertengahan persegi ajaib banyak dipercaya sebagai tolak bala, sehingga di Mesir dan India persegi ajaib tersebut diukir pada batu atau logam yang dipakai sebagai jimat.
Persegi ajaib yang cukup terkenal adalah persegi ajaib yang berukuran  tersusun dari 16 bilangan asli pertama yang dirancang oleh Albert Dürer pada tahun 1514 yang terdapat dalam lukisannya yang berjudul Melencolia I (atau biasa disebut Melencolia Eins). Tahun penyusunannya tertera pada bagian baris terakhir persegi ajaibnya. Selain kesamaan jumlah elemen sebaris, sekolom, dan sediagonal, setiap empat bilangan pada pusat dan pada pojok persegi berjumlah sama, yaitu 34.

Lukisan Melencolia I
Persegi ajaib pada lukisan Melencolia I
Interpretasi persegi ajaib dari lukisan Melencolia I
Mengkontruksi Magic Square
Mengkontruksi magic square (persegi ajaib) dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu :
A.     Metode Siamese (de la Lobère Method)
Metode ini hanya dapat digunakan untuk persegi ajaib berukuran ganjil, misalnya .
Langkah-langkah metode Siamese adalah :
1.         Hitung konstanta ajaibnya
Karena konstanta ajaibnya adalah 15, maka semua baris, kolom, dan diagonal harus berjumlah sama yaitu 15.
2.         Tempatkan angka 1 di kotak tengah pada baris teratas. Di tempat inilah awal untuk memulai pengisiannya, tidak peduli betapa besar atau kecilnya orde persegi ajaib tersebut. Untuk persegi ajaib berukuran  ini, tempatkan angka 1 pada kotak kedua dari sisi kiri atau kanan.
3.         Isilah angka-angka sisanya menggunakan pola “ke atas kanan satu kotak”. Dalam pengisian persegi ajaib ini akan selalu mengisikan angka-angka secara berurutan (1, 2, 3, dan seterusnya) dengan bergerak mengikuti pola “ke atas kanan satu kotak”. Untuk persegi ajaib berukuran  ini akan terlihat bahwa untuk menempatkan angka 2 akan bergerak melewati baris teratas, keluar dari persegi ajaib tersebut, sehingga terdapat aturan :
·      Jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang melewati baris teratas dari persegi ajaib, maka tetaplah berada di kolom kotak itu, tetapi menempatkan angka pada baris terbawah dari kolom itu.
·      Jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang melewati kolom paling kanan dari persegi ajaib, maka tetaplah berada di baris dari kotak itu, tetapi tempatkan angka pada kolom paling kiri dari baris itu.
·      Jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang telah terisi, maka tempatkanlah angka berikutnya di bawah kotak itu.
4.         Sehingga pada saat ini semua kolom, baris, dan diagonal berjumlah sama dengan kostanta ajaib yang dihitung.
B.      Metode piramida
Metode Piramida merupakan metode Siamese yang dimodifikasi yaitu akan dibentuk seperti piramida terlebih dahulu. Metode ini juga hanya dapat digunakan untuk persegi ajaib berukuran ganjil, misalnya .
Langkah-langkah metode Piramida adalah :
1.         Hitung konstanta ajaibnya
Karena konstanta ajaibnya adalah 15, maka semua baris, kolom, dan diagonal harus berjumlah sama yaitu 15.
2.         Buatlah coretan pada persegi ajaib seperti papan catur
3.         Buatlah sorotan pada persegi ajaib seperti bentuk piramida
4.         Tempatkan angka 1 pada petak paling kiri dari persegi ajaib tersebut untuk memulai penyusunan bilangan
Isilah angka-angka sisanya dengan menerapkan metode Siamese yaitu menggunakan pola “ke atas kanan satu kotak” dengan hanya satu aturan pengecualian yaitu jika pergerakan pengisian angka menuju ke kotak yang melewati kolom paling kanan dari persegi ajaib, maka tetaplah berada di baris dari kotak itu, tetapi tempatkan angka pada kolom paling kiri dari baris itu
5.         Setelah semuanya terisi, pindahkan daerah sorotan ke dalam persegi ajaib dengan ketentuan yaitu daerah sorotan kiri dipindahkan ke daerah kosong persegi ajaib sebelah kanan, sedangkan daerah sorotan atas dipindahkan ke daerah kosong persegi ajaib bagian bawah
6.         Sehingga pada saat ini semua kolom, baris, dan diagonal berjumlah sama dengan kostanta ajaib yang dihitung
C.     Metode Strachey
Metode ini hanya dapat digunakan untuk persegi ajaib berukuran genap tetapi bukan kelipatan 4 atau disebut juga singly even magic square, misalnya  karena persegi ajaib berukuran  tidak dapat dibuat.
Langkah-langkah metode Strachey adalah :
1.         Hitung konstanta ajaibnya
Karena konstanta ajaibnya adalah 111, maka semua baris, kolom, dan diagonal harus berjumlah sama yaitu 111.
2.         Bagilah persegi ajaib tersebut menjadi empat kuadran yang berukuran sama.
Tandai mereka dengan A (kiri atas), C (kanan atas), D (kiri bawah), B (kanan bawah). Untuk mengetahui seberapa besar seharusnya ukuran setiap kuadran, cukup dengan membagi jumlah kotak di setiap baris atau kolom dengan 2. Jadi, untuk persegi berukuran , ukuran setiap kuadran adalah .
3.         Berilah suatu jangkauan di setiap kuadran.
Kuadran A berisi seperempat bilangan-bilangan pertama, kuadran B berisi seperempat bilangan-bilangan kedua, kuadran C berisi seperempat bilangan-bilangan ketiga, dan kuadran D berisi seperempat bilangan-bilangan terakhir dari total jangkauan bilangan yang memenuhi persegi ajaib. Pada persegi ajaib , kuadran A berisi bilangan-bilangan 1 hingga 9, kuadran B berisi bilangan-bilangan 10 hingga 18, kuadran C berisi bilangan-bilangan 19 hingga 27, dan kuadran D berisi bilangan-bilangan 28 hingga 36.
4.         Isi setiap kuadran dengan menggunakan metode Siamese. Kuadran A akan mudah diisi, karena dimulai dengan angka 1, sama seperti persegi ajaib berukuran ganjil. Tetapi untuk kuadran B hingga D, akan dimulai dengan bilangan-bilangan yang tidak biasa, yaitu 10, 19, dan 28 (untuk persegi ajaib berukuran ) sehingga terdapat aturan :
·      Anggaplah bilangan pertama pada setiap kuadran seolah dengan angka 1, tempatkan di kotak tengah pada baris teratas dari setiap kuadran.
·      Anggaplah setiap kuadran seolah sebagai bujur sangkar ajaib tersendiri. Bahkan meskipun sebuah kotak ada di kuadran yang berdekatan, abaikan kotak itu dan lanjutkan sesuai aturan metode Siamese yang sesuai dengan situasi itu.
5.         Buatlah sorotan kuadran A dan D
Jika diperhatikan pengisian persegi ajaib saat ini jumlahnya belum sesuai dengan konstanta ajaib, sehingga untuk membuatnya sama maka harus ditukar beberapa kotak antara kuadran kiri atas dan kiri bawah untuk menyelesaikan persegi ajaib tersebut dengan menyebut daerah-daerah yang ditukar tersebut sebagai sorotan kuadran A dan D.
·      Tandai semua kotak pada baris teratas hingga mencapai posisi kotak median dari kuadran A (median dapat diketahui dari rumus , dengan m sebagai median). Jadi pada persegi ajaib berukuran  hanya akan ditandai kotak 1 (yang berisi angka 8), sedangkan misalnya pada persegi ajaib berukuran  akan menandai kotak 1 dan 2 (yang masing-masing berisi angka 17 dan 24).
·      Tandai suatu daerah berupa persegi ajaib menggunakan kotak-kotak yang telah ditandai sebagai baris atas. Jika hanya menandai satu kotak, maka persegi ajaib hanya berupa satu kotak saja dan akan disebut sebagai sorotan A-1, sedangkan misalnya pada persegi ajaib  sorotan A-1 akan terdiri dari kotak 1 dan 2 pada baris 1 dan 2, yang membuat 2  di kiri atas dari kuadran.
·      Pada baris di bawah sorotan A-1, lewati kotak kolom pertama, lalu tandai kotak di tengah kuadran yang akan disebut baris tengah ini sebagai sorotan A-2.
·      Sorotan A-3 adalah kotak yang identik dengan sorotan A-1, tetapi berada di pojok kiri bawah dari kuadran.
·      Ulangi proses ini pada kuadran D, membuat daerah sorotan identik yang disebut sebagai sorotan D.
6.         Tukar sorotan A dan D
Ini merupakan pertukaran satu demi satu, pindah dan gantikan kotak-kotak antara kuadran A dan kuadran D tanpa mengubah urutan sama sekali (lihat gambar).  Setelah melakukannya, maka semua baris, kolom, dan diagonal pada persegi ajaib akan berjumlah sama dengan konstanta ajaibnya.
C.     Metode Lozenge
Metode ini hanya dapat digunakan untuk persegi ajaib berukuran genap dan merupakan kelipatan 4 atau disebut juga doubly even magic square, misalnya .
Langkah-langkah metode Lozenge adalah :
1.         Hitung konstanta ajaibnya
Karena konstanta ajaibnya adalah 34, maka semua baris, kolom, dan diagonal harus berjumlah sama yaitu 34.
2.         Isi persegi ajaib dengan susunan bilangan-bilangan berurutan dari arah kiri atas ke kanan bawah
3.         Buatlah sorotan di tiap pojoknya. Pada setiap persegi ajaib, tandai petak berukuran kecil dengan panjang sisi  (n merupakan orde persegi ajaib). Sehingga pada persegi ajaib , hanya akan menandai keempat pojok persegi, sedangkan pada persegi ajaib , setiap sorotan akan berupa daerah  di pojoknya.
4.         Buatlah sorotan tengah. Tandai semua kotak di tengah persegi ajaib dalam daerah persegi dengan panjang  (n merupakan orde persegi ajaib). Sehingga akan sorotannya akan bersinggungan dengan sorotan pojoknya. Pada contoh untuk persegi ajaib berukuran  sorotan tengah akan berupa daerah  di tengahnya.
5.         Gantilah bilangan-bilangan yang memenuhi daerah sorotan pojok maupun tengahnya dengan cara merefleksikan susunan bilangan yang diganti, yaitu dari urutan kiri atas ke bawah kanan, menjadi kanan bawah ke kiri atas.
6.         Kemudian, saat ini semua kolom, baris, dan diagonal seharusnya berjumlah sama dengan kostanta ajaib yang dihitung.
D.     Metode Conway LUX
Metode ini hanya berlaku bagi persegi , misalnya 6, 10, 14, dan seterusnya. Metode ini juga menggunakan prinsip metode Siam yang dimodifikasi. Dinamakan Conway LUX karena bentuk pola pengisian persegi ajaibnya berbentuk LUX.
Langkah-langkah metode Conway
LUX :
1.      Hitung konstanta ajaibnya, misal yang akan dibuat adalah pesegi ajaib berukuran
Karena konstanta ajaibnya adalah 505, maka semua baris, kolom, dan diagonal harus berjumlah sama yaitu 505.
2.     Bagilah persegi menjadi sekumpulan petak berukuran
3.         Dari petak-petak itu, berikan rumus sebagai berikut :
·       untuk baris pertama adalah L
·         1 baris berikutnya adalah U
·       untuk baris terakhir adalah X
(m adalah banyaknya petak berukuran  dalam persegi ajaib )
4.         Kemudian, tukarkan petak U di tengah dengan L yang berada di atasnya
5.       Mengisi persegi ajaib dengan menggunakan metode Siamese di tiap kotak yang bertanda, sehingga untuk persegi ajaib berukuran  menggunakan metode Siamese untuk persegi ajaib berukuran . Dalam penempatan susunan bilangannya juga mengikuti pola LUX.
6.       Setelah itu, saat ini semua kolom, baris, dan diagonal seharusnya berjumlah sama dengan kostanta ajaib yang dihitung.

DAFTAR PUSTAKA
hendrytext.blogspot.com/2010/01/mengenal-magic-square.html?m=1
id.m.wikihow.com/Memecahkan-Bujur-Sangkar-Ajaib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar