Karya : Siti
Wahyuni – 152151063
Email : sitiwahyuni242@gmail.com
P
|
uasa adalah
suatu bentuk aktivitas ibadah kepada Allah SWT yang harus dilakukan oleh umat
muslim di seluruh dunia dengan cara menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu,
dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa. Puasa di awali dengan makan
sahur di sepertiga malam dan di mulai saat adzan subuh berkumandang hingga
selesai pada saat adzan magrib dikumandangkan. Pada bulan Ramadhan seluruh umat
muslim yang ada di dunia diwajibkan untuk melaksanakan puasa selama 30 hari.
Tahukah Anda bahwa matematika itu
ada kaitannya dengan puasa. Pada sistem bilangan desimal, sebenarnya hanya
terdapat sepuluh macam lambang bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Bilangan-bilangan tersebut akan membentuk siklus, yaitu setelah 9 akan kembali
lagi ke 0. Jika hal ini dibuat analogi yang berkaitan dengan bulan Ramadhan, maka
akan didapatkan dua kesan. Kesan pertama, 9 merupakan bilangan terbesar yang
sesuai dengan posisi bulan Ramadhan sebagai penghulu bulan-bulan (sayyidu
as-syuhur) yaitu bulan ke-9 dalam kalender hijriyah. Kesan kedua, setelah
9 maka siklus akan kembali pada 0. Hal ini sangat sesuai dengan pelaksanaan
ibadah puasa Ramadhan. Ibadah puasa Ramadhan diharapkan dapat mengembalikan
umat Islam pada posisi nol, yaitu posisi fitrah. Setelah umat Islam sudah penuh
dengan berbagai salah dan dosa, maka puasa Ramadhan merupakan momen untuk
mengembalikan dirinya kepada kesucian yaitu kembali pada posisi 0.
Tahukah
Anda bahwasetiap negara itu memiliki durasi puasa yang berbeda dengan
negara yang lainnya. Kita sebagai orang Indonesia akan berpuasa hampir 13 jam
lamanya. Kita sebagai penduduk Indonesia terbilang beruntung karena bisa
menjalankan puasa hanya 13 jam dalam sehari. Lain halnya dengan Indonesia, di
negara Islandia tepatnya di Reykjavik memiliki waktu puasa paling lama yaitu
sekitar 22 jam.Islandia adalah salah satu negara dengan komunitas Muslim
terkecil. Dari 323.000 penduduk yang tinggal di sana, 770 penduduknya adalah
Muslim. Di Islandia imsak baru dimulai pukul 02.00 dan berbuka sekitar pukul
00.00. Penduduk muslim di negara yang terletak di kawasan kutub utara ini hanya
mempunyai waktu selama dua jam untuk berbuka puasa, melaksanakan tarawih, dan sahur.
Meskipun
memiliki durasi puasa paling lama, akan tetapi orang-orang yang berpuasa di
Islandia memiliki keuntungan. Apa itu keuntungannya ? Keuntungan berpuasa di
Islandia adalah cuaca tidak panas meskipun mengalami musim panas. Suhu udara pada
siang hari sekitar , inilah alasan para muslim tetap
berpuasa.
Berbanding
terbalik dengan Islandia, negara yang terletak di benua Amerika Selatan atau
kerap disebut dengan Amerika Latin yakniChile tepatnya di kota Punta Arenas ini
memiliki waktu puasa yang sangat pendek yaitu 9 jam lebih 43 menit. Penduduk
muslim yang tinggal di Chile kurang lebih 3.000 jiwa. Di Chile imsak baru
dimulai pukul 06.30 dan berbuka sekitar pukul 16.30. Tahukah Anda apa yang
menyebabkan Chilememilki durasi puasa paling pendek? Penyebab Chile memiliki
durasi puasa paling pendek yaitu karena letak Chile berada di ujung selatan
Benua Amerika dengan garis pantai barat benua ini ada di Chile.
Selain
itu, letak Chile berdekatan dengan Benua Antartika. Sementara Punta Arenas
merupakan kota di bagian selatan yang terletak di wilayah Provinsi Magallanes
yang masuk regional Chile Antartika. Di kota ini, seperti lazimnya di daerah Antartika, matahari memang tidak
bersinar lama. Paling lama sinar matahari dapat dinikmati selama sembilan
sampai sepuluh jam setiap harinya. Ini disebabkan karena di kawasan Benua
Antartika atau Kutub Selatan bumi menjadi kawasan yang paling luas tertutup
bayangan bumi.
Perbedaan Waktu Puasa
di Berbagai Negara
Sebenarnya
apa yang menyebabkan perbedaan durasi puasa di berbagai negara? Secara
matematis kita dapat mengetahui penyebabnya. Matematika memang memiliki keterkaitan
dengan puasa. Hisab adalah
perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam
menentukan dimulainya awal bulan pada penanggalan Hijriyah. Sederhananya,
dalam metode hisab, posisi
bulan dihitung tidak dilihat secara langsung. Hasil perhitungan itulah yang
kemudian menjadi dasar penentuannya, walau tanpa dilihat secara langsung posisi
bulannya.
Perputaran Bumi pada porosnya mengakibatkan peristiwa siang dan malam, dan
tentunya jika suatu daerah mengalami siang, maka daerah lain mengalami malam. Standar
daerah waktu di Bumi ialah bujur yang melalui kota Greenwich. Greenwich adalah
salah satu kota di Inggris yang merupakan pusat 0°. Greenwich dipercaya dan
disepakati oleh banyak ilmuan perbintangan (ahli astronomi) sebagai pusat 0°
sebagai awal perhitungan waktu atau disebut GreenwichMeanTime (GMT). Penetapan Kota Greenwich
sebagai mula perhitungan waktu, menurut geolog Mesir DrZaglurNajjar yang juga
dosen ilmu bumi di Wales University, Inggris, tidak terlepas dari pengaruh
Inggris pada kala itu yang merupakan kekuatan kolonial super power dunia. Pada
masa itu, hampir semua wilayah di dunia ini berada di bawah kekuasaan Inggris.
Pengaruh Inggris terhadap negara-negara bekas jajahannya hingga kini bisa
dilihat dengan adanya perkumpulan negara-negara persemakmuran Inggris. Dari
Greenwichlah, bumi dibagi menjadi garis-garis bujur imajiner. Setiap 15°sama dengan satu jam dan setiap
15° dari sana dihitung berbeda satu
jam dalam hitungan 24 jam. Perhitungan hari dan penanggalan internasional pun
bermula dari bujur yang berjarak 180°
dari Greenwich.
Perbedaan
waktu setiap belahan bumi juga bisa dihitung berdasarkan posisi kita di garis
bujur. Karena dalam satu hari itu memakan waktu 24 jam, maka perbedaan waktu satu
jam adalah pada garis bujur. Artinya, setiap
tempat yang memiliki perbedaan posisi bujur sebesar 15°akan memiliki perbedaan waktu satu jam.Sebagai
contoh, Indonesia dari Greenwich terletak di 95°BT sampai 141°
BT. Jika dihitung dari garis nol derajat (Greenwich), posisi di 95°BT ini memiliki perbedaan waktu
sebanyak jam lebih awal dari waktu di
Greenwich. Jika di London tepat tengah malam, maka di Jakarta sudah pukul 7
pagi. Akibat posisi Indonesia yang terbentang dari 95° BT hingga 141°BT,
Indonesia pun terbagi menjadi tiga zona waktu yang masing-masing berbeda satu
jam. Tiga zona waktu itu yakni, Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu
Indonesai bagian Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT).
Lamanya satu hari secara
geometri didefinisikan sebagai "selang waktu ketika suatu garis lurus
geometris ditarik dari pengamat ke bagian atas matahari yang tepat menyisir
horizon sampai saat dimana garis ini tepat tenggelam di bawah horizon".
Bumi dalam mengelilingi matahari tidaklah lurus melainkan
miring. Kemiringan sumbu bumi sekitar sehingga
menyebabkan perbedaan lamanya siang dan malam. Pada saat matahari berada di
khatulistiwa, semua tempat di bumi kecuali di kutub mempunyai waktu siang dan
malam yang sama yaitu 12 jam, sehingga negara-negara di khatulistiwa cenderung
mengalami waktu puasa yang sama.
Pada
saat matahari berada di garis balik utara, maka belahan bumi utara mengalami
siang lebih lama dibandingkan malam hari, sedangkan belahan bumi selatan
mengalami siang hari lebih pendek dibandingkan malam hari. Pada saat matahari
berada di garis balik selatan, maka belahan bumi selatan mengalami siang hari
lebih lama dibandingkan malam hari, sedangkan belahan bumi utara mengalami
siang lebih pendek dibandingkan malam hari.
Karena bumi seperti bola yang
disinari lampu, perhatikan saja
diameter tengah atau khatulistiwa pasti lebih lebar dari yang sebelah atas atau
bawah artinya yang diameternya lebih kecil akan menampung cahaya lebih banyak
dari yang diameternya lebih besar, dengan catatan sumber
kekuatan cahaya konstan. Dengan kata lain wilayah subtropis akan mendapatkan
siang yang lebih panjang karena perbandingan cahaya dan bayangan (siang dan
malam) adalah sekitar 60 % : 40 %, sementara di bagian tropis 50% : 50%. Jadi
inilah yang menyebabkan durasi puasa berbeda di berbagi negara.
Kesimpulan
Puasa adalah suatu bentuk aktivitas ibadah kepada Allah SWT yang dilakukan
oleh umat muslim yang ada di seluruh dunia dengan cara menahan diri dari
hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Setiap negara itu memiliki durasi puasa
yang berbeda-beda. Perbedaan durasi puasa ini bisa dilihat dari letak bujur dan
lintang negara tersebut. Selain itu, disebabkan juga karena adanya kemiringan
sumbu bumi sekitar sehingga
menyebabkan adanya perbedaan lamanya siang dan malam.
Di belahan
bumi utara mengalami siang hari lebih lama dibandingkan malam hari, sehingga
negara yang berada di belahan bumi utara memiliki durasi puasa paling lama.
Sebaliknya, di belahan bumi selatan mengalami malam hari lebih lama
dibandingkan siang hari, sehingga negara yang berada di belahan bumi selatan
memiliki durasi puasa paling pendek.
Harapan
Penulis
berharap, semoga esai ini dapat menambah wawasan yang lebih, khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca. Penulis juga berharap semoga esai ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca, dapat memberikan informasi tentang perbedaan
waktu puasa, dan semoga untuk ke depannya akan ada penulis lainnya yang dapat
memberikan alasan matematis yang lebih jelasnya mengenai perbedaan waktu puasa
selain yang telah dijelaskan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin,
Fadil. (2013). Mengapa Durasi Puasa
Berbeda-beda. [Online]. Tersedia : http://fadilabidin75.blogspot.co.id/2013/07/mengapa-durasi-puasa-berbeda-beda.html. [31 Mei 2016]
Anonim.
(2016). Perhitungan Waktu dan Kalender. [Online].
Tersedia : http://www.mataduniakami.id/2016/04/perhitungan-waktu-dan-kalender.html. [11 Juni 2016]
Anonim.
(2011). Asal Mula Penetapan Greenwich
sebagai 0[Online].
Tersedia : https://renzdtama.wordpress.com/2011/09/17/asal-mula-penetapan-greenwich-sebagai-0%C2%B0/. [14 Juni 2016]
Miranto.
(2015). Di Negara Ini Puasa Hanya 9 Jam. [Online].
Tersedia : http://miranto25.blogspot.com/2015/06/di-negara-ini-puasa-hanya-9-jam.html. [31 Mei 2016]
Wardoyo,
Erina. (2015). Ini Rentang Waktu Puasa di
Seluruh Dunia Paling Lama 22 Jam. [Online]. Tersedia : https://www.brilio.net/news/ini-rentang-waktu-puasa-di-seluruh-dunia-paling-lama-22-jam-150617o.html. [31 Mei 2016]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar