Karya : Fauzi Azhar ˗ 152151079
Email : mathfauzi@gmail.com
T
|
erdapat banyak sekali macam sistem
numerasi dalam matematika di dunia ini, misalnya Sistem Numerasi Ijir (Tally),
Mesir Kuno, Babylonia, Alphabet Yunani, Cina-Jepang, Maya, Romawi, Attika,
Hindu-Arab dan sebagainya. Akan tetapi, setelah melihat beberapa referensi di
berbagai media baik di Internet maupun media tulisan dalam hal ini penulis
mendapatkan referensi dari Novel yang berjudul “Arkhytirema”. Di dalamnya menceritakan
seseorang yang bernama Arkhytirema yang merupakan salah satu golongan dari
Bangsa Lemuria. Disana juga dicantumkan bagaimana Huruf dan Angka Bangsa Lemuria
yang masih misterius keberadaannya sampai sekarang. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk membahas lebih lanjut tentang Sistem Numerasi Bangsa Lemuria.
Sejarah dan Misteri Bangsa Lemuria
Lemuria/Mu merupakan peradaban kuno
yang muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis.Para peneliti menempatkan
era peradaban Lemuria sekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Jika kita lihat
dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama
selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis
dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya
dari sebuah karya Augustus Le Plongeon (1826-1908),seorang peneliti dan penulis
pada abad ke -19 yang mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala
peninggalan Bangsa Maya di Yucatan.
Gambar 1. Peta
Bangsa Lemuria
Dari
hasil terjemahan,diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa
Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka
(Atlantis).Namun dikatakan juga,bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu
yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dahsyat
meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.
Hingga saat ini,letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah
kontroversi,namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan
oleh para peneliti,kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera
Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).
Banyak arkeolog
mempercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria.Hal ini jika dipandang dari ratusan
patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir
pada beberapa artefak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju
pada masa silam. Selain itu, Bangsa Lemuria menggunakan kristal secara intensif
dalam kehidupan mereka yang digunakan sebagai sumber tenaga maupun digunakan
untuk penyembuhan.
Gambar 2. Easter Island
Dalam
perkembangannya, Bangsa Lemuria akhirnya diserang oleh Bangsa Atlantis yang
pada saat itu mempunyai teknologi yang super canggih sehingga menghancurkan
wilayah dan peradaban Bangsa Lemuria pada saat itu. Para Lemuria yang berada
dalam kondisi terdesak, akhirnya banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat
tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi,mungkin
keberadaan mereka saat ini belum kita tahu (ada yang mengatakan saat ini mereka
tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades). Akan tetapi pendapat
ini masih menjadi perbincangan Arkeolog di dunia tentang keberadaan Bangsa
lemuria saat ini.
Huruf
Lemuria
Huruf
Lemuria tidak memiliki huruf besar atau kecil. Seperti huruf Arab, ditulis dari
kanan ke kiri. Huruf ini tidak memiliki simbol khusus, bisa menggunakan simbol
yang sudah ada sesuai kebutuhan, misalnya &, ?, atau ;.
Gambar 3. Huruf
Lemuria
Dalam Novel Arkhytirema, Huruf Lemuria diklaim
sebagai asal mula semua bahasa yang ada di dunia ini. Selain itu, Huruf Lemuria
memiliki beberapa keistimewaan, salah satunya adalah sejalan dengan naik
turunnya gelombang pikiran dan kode gen manusia.
Huruf Lemuria merupakan huruf yang pertama kali
digunakan dan menjadi cikal bakal huruf yang dipakai kita sekarang ini, mulai
dari huruf latin, arab, dan lain sebagainya. Huruf Lemuria bukanlah huruf
biasa. Huruf ini sejalan dengan naik turunnya gelombang pikiran dan kode gen
manusia. Huruf Lemuria adalah gambaran dari gelombang otak, bahasa telepati, pergerakan air, dan pancaran kekuatan,
gelombang, frekuensi dan semua yang bersifat alami.
Sistem
Bilangan Lemuria
Berbeda
seperti yang telah kita kaji dan pelajari mengenai asal mulanya Angka di Dunia
ini yang menyebutkan bahwa simbol pertama yang dibuat manusia dalam menyatakan
nominal (jumlah) adalah pada Sistem Numerasi Ijir. Petunjuk mengenai awal
manusia mengenal hitungan ditemukan oleh arkeolog Karl Absolom pada tahun 1930
dalam sebuah potongan tulang serigala yang diperkirakan berumur 30.000 tahun.
Pada potongan tulang itu ditemukan goresan-goresan kecil yang tersusun dalam
kelompok-kelompok yang terdiri atas lima, seperti lllll lllll lllll. Sehingga
tidak diragukan lagi bahwa orang-orang primitif sudah memiliki pengertian
tentang bilangan dan mengerjakannya dengan metode ijir (tallies), menurut suatu
cara korespondensi satu-satu. Ijir adalah sistem angka yang berlambangkan
tongkat tegak. Akan tetapi ada beberapa sumber yang menyatakan sebelum itu terdapat
peradaban maju yang telah mengenal sistem numerasi yang modern dan sudah
mengenal sistem tempat yakni sistem numerasi Bangsa Lemuria.
Gambar 4. Angka
Lemuria
Dalam
angka lemuria, dasar pola atau bentuk tiap angkanya tersebut berasal dari
sumber energi mereka yakni Kristal, baik sebagai sumber tenaga maupun guna
berbagai penyembuhan. Banyak info mengenai atlantis dan Lemuria diperoleh
dengan men-channel crystal2 ‘old
soul’ yang pernah digunakan pada kedua jaman ini. Beberapa Monumen Batu
misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni, maupun jepang. Hal
ini membuktikan bahwa penggunaan energi Kristal pada zaman itu sangat berguna
dan bermanfaat.
Angka
Lemuria sudah mengenal Angka 0 ?
Angka
Lemuriaterdiri dari 0 sampai dengan 5. Mengapa Nol sudah ada sejak jaman Lemuria?
Karena 0 seperti keadaan kosong dan kosong harus dilambangkan. Angka itu
sebetulnya dimulai dari Nol bukan dari satu. Karena sebelum ada satu, ada
kosong. Nah, kosong ini diwakili Nol. Sistem angka ini juga berhubungan dengan
suara alam nada pentatonik. “Penta” adalah 5, namun jelas nada da min na ti la dan seperti nada
pentatonik pada jaman sekarang.
Penulisaan
Angka Lemuria
Sistem Numerasi Bangsa Lemuria sudah
mengenal nilai tempat yakni tiap simbol yang ditulis mempunyai nominal tertentu
misalnya dalam empat digit, simbol yang pertama dari sebelah kanan itu bernilai
ribuan, sebelah kanan sesudahnya bernilai ratusan kemudian puluhan dan satuan.
Berbeda dengan apa yang telah kita kaji bahwa sistem tempat baru dikenal dalam sistem
numerasi Hindu-Arab yang berkembang beberapa abad yang lalu.
Bilangan dasar dalam sistem numerasi ini juga sudah
berbasis sepuluh (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9), akan tetapi dasar dari simbol
angka 6, 7, 8, dan 9 merupakan perkembangan dari nilai 5. Misalnya 6 = , berasal dari 1 dan 5 = +.Begitujuga dengan simbol angka 7, 8, dan
9. Sedangkan simbol angka 10 itu pengulangan dari 1 dan 0
Penulisan Angka Desimal pada Numerasi Lemuria
Penulisan angka desimal pada sistem
numerasi lemuria sama halnya dengan penulisan desimal pada masa kini, bedanya
terletak dari simbol dan tempat penulisannya, seperti yang telah diketahui
bahwa penulisan huruf angka lemuria itu dimulai dari sebelah kanan.
Penulisan
Angka Pecahan pada Numerasi Lemuria
nulisan angka pecahan
pada sistem numerasi lemuria sama halnya dengan penulisan desimal pada masa
kini, bedanya terletak dari simbol dan tempat penulisannya, seperti yang telah
diketahui bahwa penulisan huruf angka lemuria itu dimulai dari sebelah kanan.
Penjumlahan
Sistem Bilangan Lemuria
Penjumlahan
sistem bilangan lemuria hampir serupa dengan penjumlahan dengan masa kini yang
berbeda hanyalah simbolnya dan penempatannya yang dimulai dari sebelah kanan,
sehingga untuk membaca dan memahaminya juga harus dari sebelah kanan.
Pengurangan
Sistem Bilangan Lemuria
Sama
halnya seperti penjumlahan, pengurangan sistem bilangan lemuria hampir serupa
dengan penjumlahan dengan masa kini yang berbeda hanyalah simbolnya
penempatannya yang dimulai dari sebelah kanan, sehingga untuk membaca dan
memahaminya juga harus dari sebelah kanan.
Kesimpulan
Dari
semua uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa di Dunia ini terdapat
banyak sekali Peninggalan Peradaban yang luar biasa, termasuk Sistem Numerasi
didalamnya. Salah satunya yakni Bangsa Lemuria, Para peneliti menempatkan era
peradaban Lemuria sekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Peradaban
tersebut diyakini berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa Bangsa Lemuria yang bersamaan dengan
peradaban Atlantis mempunyai teknologi yang luar biasa dengan sumber energi
mereka adalah kristal.
Salah
satu peninggalan bangsa tersebut adalah sistem numerasi. Penulis beranggapan
bahwa dasar dari numerasi tersebut yakni kristal yang menjadi sumber energi
mereka. Selain itu sistem numerasi lemuria ini sudah mengenal angka 0 dan sistem
tempat, sungguh diluar nalar manusia bahwa bangsa zaman dahulu sudah memiliki
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang luar biasa, berbeda dengan apa
yang masih diketahui sampai sekarang bahwa angka 0 mulai digunakan pada
sistemnumerasi Bangsa Maya sistem tempat mulai digunakan pada Hindu-Arab.
Penulis
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan maupun isi
pembahasannya. Selain itu, penulis berharap agar sistem numerasi ini dapat
menjadi salah satu referensi dan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi
bahan kajian khususnya dalam mata kuliah teori bilangan dan umumnya bagi perkembangan
matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Vito,
Beny R. (2010). Gliese adalah planetnya Bangsa Lemuria. [Online].
Tersedia:http://lemuriagliese.blogspot.co.id/. [21 April 2016].
Zainal
Arifin, Dicky. (2001). Trilogi Arkhytirema. Bandung : Lemurian Production.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar