Karya : Fuji
Lailatul Fazri – 152151084
Email : lailatulfajrifuzy@gmail.com
C
|
redit card atau kartu kredit adalah sebuah kartu yang
dikeluarkan oleh suatu bank untuk nasabahnya agar dapat digunakan sebagai
sarana transaksi yang praktis. Menggunakan kartu kredit memiliki banyak sekali
keuntungan seperti keamanan, kemudahan, kepraktisan dan tentunya masih banyak
hal lagi.
Namun,
pernahkah Anda berpikir bagaimana cara kita mengecek validitas atau keabsahan
dari suatu kartu kredit? Sekarang ini memang sudah banyak beredar aplikasi
untuk mengecek validitas suatu kartu kredit. Aplikasinya pun bisa didapatkan
secara gratis atau cuma-cuma di PlayStoreAndroid,
seperti CreditCardValidator.
Meskipun
demikian, pada dasarnya aplikasi tersebut melakukan pengecekan dengan
menggunakan formula matematika yang akan saya paparkan pada penjelasan berikut
ini.
Sejarah
Pada
tahun 1954, seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman
bernama Hans Peter Luhnyang bekerja dalam bidang teknik komputer di sebuah
perusahaan komputer raksasa bernama IBM menciptakan sebuah rumusan sistem algoritme
untuk memvalidasi berbagai kombinasi rangkaian nomor-nomor untuk identifikasi.
Hans Peter Luhn
Algoritme temuan Luhn ini merupakan perkembangan dari
penelitian yang dilakukan pendahulunya seorang ilmuwan bernama Carl Friedrich Gauss
(1801) yang terkenal akan aritmatika modulo pada jam.
Pada awalnya rumusan Luhn diciptakan dan disimpan sebagai hak
paten, namun sekarang ini rumusan Luhn dapat digunakan secara bebas. Rumusan
Luhndikenal sebagai Algoritme Luhn atau dikenal juga dengan “modulus 10”.
Pada saat ini Algoritme Luhn digunakan dalam dunia perbankan
yaitu dalam mengecek validitas sebuah kartu kredit. Algoritme Luhn membantu
membuat angka-angka secara acak dan mencegah terdapatnya angka-angka kartu
kredit yang salah sebelum diterbitkan. Algoritme Luhn tidak digunakan untuk
membuat nomor kartu kredit secara langsung, tetapi digunakan sebagai rumusan
matematis yang sederhana untuk memeriksa angka-angka kartu kredit yang sah dari
daftar angka acak yang sudah di buat sebelumnya.
Harus ditekankan pula bahwa Algoritme Luhn hanya mengecek
keabsahan atau validitas rentetan digit kartu kredit dan bukan komponen yang lain (urutan nomor rekening, tanggal expire, dan lain-lain).
Menurut Algoritme Luhn, pada dasarnya semua nomor kartu
kredit menggunakan Algoritme cek digit, yaitu penambahan satu digit terakhir
dari rentetan nomor kartu kredit untuk memastikan kalau tidak terjadi kesalahan
dalam memasukkan atau pengiriman transaksi ke tempat tujuan.
Metode pengecekan digit terakhir ini memerlukan 4 langkah :
1.
Untuk
kartu kredit yang berjumlah digit genap kalikan dengan dua setiap digit pada
urutan genap (n2, n4, n6,dst) atau untuk kartu
kredit yang berjumlah digit ganjil kalikan dengan dua setiap digit pada urutan
ganjil (n1, n3, n5, dst).
Jika hasil perkaliannya lebih besar
atau sama dengan 10, maka jumlahkan masing-masing digit tersebut
n... x 2 = ab, ab≥ 10
ab haruslah < 10, maka abè a + b
2.
Jumlahkan semua hasil dari tahap pertama (baik yang dikalikan
dua maupun tidak).
3.
Modulus hasil dari tahap kedua dengan 10, kemudian kurangkan
hasilnya dengan 10.
4.
Hasil dari digit langkah di atas merupakan check digit yang
kemudian diletakkan di bagian akhir deret digit kartu kredit.
Setelah diperoleh cek digit, maka validasi bisa dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1.
Untuk
kartu kredit yang berjumlah digit genap kalikan dengan dua setiap digit pada
urutan genap (n2, n4, n6,dst) atau untuk kartu
kredit yang berjumlah digit ganjil kalikan dengan dua setiap digit pada urutan
ganjil (n1, n3, n5, dst).
Jika hasil perkaliannya lebih besar
atau sama dengan 10, maka jumlahkan masing-masing digit tersebut :
n... x 2 = ab, ab> 10
ab haruslah < 10, maka abè a + b
2.
Jumlahkan semua hasil dari tahap pertama (baik yang dikalikan
dua maupun tidak)
3.
Hasil dari tahap kedua haruslah kelipatan 10 (jika di
mod-10≡0), jika tidak maka nomor kartu kredit tersebut tidak valid.
Untuk
mengecek apakah kartu kredit ini bisa dicari tahu validitasnya menggunakan
Algoritme Luhn, pertama kita harus mengecek digit terakhir pada kartu kredit tersebut.
Cek Digit
Dalam
kartu kredit tersebut kita mendapat deretangka :
4
|
4
|
5
|
3
|
7
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
9
|
1.
Karena
digitnya genap, maka kalikan masing-masing digit genap (warna merah) dengan 2,
sedangkan digit ganjil dikali satu
4
|
4
|
5
|
3
|
7
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
9
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
4
|
8
|
5
|
6
|
7
|
14
|
1
|
4
|
3
|
8
|
5
|
12
|
7
|
16
|
9
|
18
|
2.
Jumlahkan
hasil dari tahap pertama
4
+ 8 + 5 + 6 + 7 +
(1+4) + 1 + 4 + 3
+ 8 + 5 + (1+2) +
7 + (1+6) + 9 + (1+8)
= 4 + 8
+ 5 + 6 + 7 + 5 +
1 + 4 + 3 + 8 + 5
+ 3 + 7 + 7 + 9 +
9
= 91
3.
Modulus
hasil tahap kedua dengan 10, kemudian kurangkan hasilnya dari 10
91
≡ 1 (mod 10)
10
– 1 = 9
4.
Hasil
akhir langkah 3 merupakan cek digit yang disimpan di samping nomor kartu
sebelumnya, sehingga deret kartu kredit menjadi:
4453
7712 3456 7899 9
Cek Validitas
Deret
nomor kartu kredit setelah ditambahkan cek digit :
4
|
4
|
5
|
3
|
7
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
9
|
9
|
1.
Karena
digitnya genap (deret awal), maka kalikan masing-masing digit genap (warna
merah) dengan 2, sedangkan digit ganjil dikali satu
4
|
4
|
5
|
3
|
7
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
9
|
9
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
x2
|
x1
|
4
|
8
|
5
|
6
|
7
|
14
|
1
|
4
|
3
|
8
|
5
|
12
|
7
|
16
|
9
|
18
|
9
|
2.
Jumlahkan
hasil dari tahap pertama
4
+ 8 + 5 + 6 + 7 +
(1+4) + 1 + 4 + 3
+ 8 + 5 + (1+2) +
7 + (1+6) + 9 + (1+8)
= 4 + 8
+ 5 + 6 + 7 + 5 +
1 + 4 + 3 + 8 + 5
+ 3 + 7 + 7 + 9 +
9 +9
=
100
3.
100
≡ 0 (mod 10) è sesuai langkah 3 di atas
(Secara teori / algoritme modulusnya harus 0)
Jadi, nomor dalam kartu
kredit tersebut dinyatakan valid karena sesuai atau memenuhi aturan dari
Algoritme Luhn.
Kesimpulan
Kartu kredit merupakan bagian dari kehidupan pada
zaman sekarang. Kemudahan, keamanan dan kepraktisannya menjadikan banyak orang
memilih menggunakannya daripada uang tunai.
Algoritme Luhn adalah salah satu cara untuk mengecek
validitas atau keabsahan dari suatu kartu kredit secara manual. Algoritme ini
mengecek validitas deret digit kartu kredit dengan menambahkan ‘cek digit’
terlebih dahulu, kemudian baru bisa di cek validitasnya.
Kelebihan dari metode AlgoritmeLuhn ini adalah
metodenya yang sederhana. Namun kekurangannya adalah jika mengecek secara
manual terdapat kemungkinan suatu deret valid menurut Algoritme Luhn tetapi
tidak dapat diketahui jenis kartu kreditnya. Selain itu, pengecekan secara
manual juga rentan mengalami kesalahan karena harus teliti menghitung setiap
digit, jika salahsatu digit salah dalam penghitungan maka dapat dipastikan
langkah selanjutnyapun akan mengalami kesalahan.
Harapan
Penulis berharap esai ini dapat memberikan informasi
kepada para pembaca agar senantiasa berhati-hati dalam urusan kartu kredit. Selain
itu, Penulis berharap esai ini dapat bermanfaat bagi kehidupan karena pada
dasarnya ilmu perhitungan sangat dibutuhkan oleh manusia dan ada yang
mengembangkan tulisan bagaimana mengecek validitas kartu debet.
Saran
Pada penelitian ini penulis hanya membahas
penggunaan AlgoritmeLuhn pada validasi kartu kredit. Untuk itu penulis
menyarankan agar AlgoritmeLuhn ini dapat lebih dikembangkan lagi. Mungkin untuk
peneliti selanjutnya dapat menggali lebih dalam lagi mengenai AlgoritmeLuhn ini
pada bidang yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
(2011). Rumus Manual. [Online].
Tersedia: http://danish56.blogspot.com/2011/09/rumus-manual.html/m=1/. [11 Juni
2016].
Anonim.
(2011). Sang Jenius Hans Peter Luhn.
[Online]. Tersedia:
http://www.mafiakartukredit.com/2011/07/sang-jenius-hans-peter-luhn.html?m=1/.
[14 Juni 2016].
Anonim.
(2012). Luhn Formula. [Online]. Tersedia : http://ezine.echo.or.id/ezine12/echo12-08.txt/.
[ 10 Juni 2016].
Scut.
(2002). RahasiaKartu Kredit. In
Komunitas Radikal Team. [Online]. Tersedia:
http://www.oocities.org/f173/rahasia_sebuah_kartu_kredit.htm/. [10 Juni 2016].
Wikipedia.
Hans Peter Luhn. [Online]. Tersedia:
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Hans_Peter_Luhn/. [14 Juni 2016].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar