Jumat, 24 Juni 2016

INTERSTELLAR


Karya : Sony Akhsan – 152151075
Email  :  sonyakhsan@gmail.com

A.     Identitas Film
 
a.       Sutradara   :     Christopher Nolan
b.      Produser    : Emma Thomas, Christopher Nolan & Lynda Obst
c.       Penulis       : Jonathan Nolan & Chistopher Nolan
d.      Pemeran     : Matthew McConaughey (Cooper), Anne Hathaway (Dr. Amelia Brand), Jessica Chastain (Murphy Cooper), Mackenzie Foy (young Murphy), Ellen Burstyn(elderly Murphy), John Lithgow(Donald), Michael Caine(Professor John Brand), Casey Affleck (Tom Cooper), Timothée Chalamet (young Tom), Wes Bentley(Dr. Doyle), Bill Irwin as TARS (voice and puppetry) and CASE (puppetry), Josh Stewart as CASE (voice), Topher Grace(Getty), David Gyasi (Dr. Romilly), Matt Damon (Dr. Mann)
e.       Musik                    : Hans Zimmer
f.       Penyunting             :   Lee Smith
g.       Distributor             : Paramount Pictures & Warner Bros Pricture
h.      Tanggal dirilis        :  7 November 2014
i.        Durasi                    :  169 menit
j.        Negara                   : Amerika Serikat, Inggris
k.      Bahasa                   : Inggris

B.     Sinopsis Film
Kisahnya bermula dari anomali iklim bumi di masa depan yang tak begitu jauh dari masa sekarang. Anomali ini menyebabkan bumi menjadi gersang, berdebu, tak cocok ditanami tanaman apapun kecuali jagung, yang pada akhirnya menyebabkan manusia terancam punah. Tersebutlah seorang Cooper, eks pilot NASA yang kini memilih bertani karena keadaan bumi yang lebih butuh makanan dibanding penjelajahan ruang angkasa. Ia memiliki dua anak, satu putra, Tom (Timothée Chalamet) dan satu putri berusia 10 tahun, Murph (Mackenzie Foy).
Satu peristiwa, yang mungkin disesali sepanjang hidup oleh Murph, adalah pertemuannya dengan 'hantu' yang kemudian memberitahunya sebuah titik koordinat. Ayahnya tertarik dengan titik koordinat tersebut, dan melakukan perjalanan kesana. Tak disangka, koordinat tersebut merupakan kantor NASA. Professor Brand (Michael Caine) akhirnya meminta Cooper untuk menjadi penjelajah ruang angkasa demi melanjutkan misi mencari planet yang bisa mendukung kehidupan bagi manusia. Disinilah penyesalan Murph, terlebih ketika 'hantu' itu memberinya kode sandi yang berarti 'stay'. Sebuah tanda agar ayahnya jangan pergi.
Cooper bersikeras, meski tangis Murph begitu mengharu biru. Tangis Murph ini yang membawa sisi emosional sepanjang film yang berdurasi tiga jam tersebut.Cooper menuruti Prof.Brand untuk menjadi pilot pesawat ekspedisi keempat, yang diberi nama Endurance, karena sebelumnya telah ada tiga ekspedisi untuk mencari planet yang mampu menopang kehidupan manusia. Ia meninggalkan Murph dan Tom bersama Donald (John Lithgow), sang kakek, untuk menjelajah ruang angkasa bersama Brand (Anne Hathaway), Doyle (Wes Bentley) Romilly (David Gyasi) dan TARS, sebuah robot yang diisi suara oleh Bill Irwin, dan CASE, robot yang sama dengan TARS. Misi ekspedisi sebelumnya dilaksanakan oleh Dr.Mann, Dr.Edmund dan Dr.Miller yang kemudian masing-masing planet yang sedang dijelajahi diberi nama masing-masing penjelajah itu.
Pada saat mulai masuk ke orbit Gargantua, sebutan black hole, teori-teori tentang relativitas waktu diterakan begitu gamblang. Diskusi awak Endurance ketika memutuskan untuk memasuki antara planet Miller, Edmund dan Mann sedikit banyak membuka teori-teori tersebut. Mereka memutuskan untuk masuk ke planet Miller dengan meninggalkan Romilly di pesawat induk. Satu jam di planet Miller adalah tujuh tahun di planet Bumi. Sayangnya, rencana mengambil data di planet Miller secepatnya terhalang oleh kondisi planet tersebut yang diisi air dimana-mana. Mereka terhambat oleh kondisi gravitasi yang memungkinkan ombak bergulung dengan tinggi ratusan meter. Setelah kembali ke pesawat induk, Romilly telah berusia 23 tahun lebih tua dari Cooper dan Brand. Sementara Doyle tak selamat akibat terjangan ombak itu.
Perjalanan mengambil data ke planet Mann pun tak semulus yang dibayangkan. Meski mendapati Dr.Mann (Matt Damon) masih hidup, ternyata sosok aktor yang disimpan Nolan dalam setiap promo Interstellar ini menjadi sosok antagonis. Dr.Mann menciptakan data palsu agar ada orang yang menjemputnya di planet tersebut. Ia berupaya membunuh Cooper dan mengambil alih Endurance untuk pulang ke Bumi sendirian. Romilly bahkan meninggal akibat jebakan yang dibuat oleh Dr.Mann. Namun nahas, kecerobohan Dr.Mann justru mencelakai dirinya sendiri.
Kini tinggal Cooper dan Brand terombang-ambing di angkasa. Cooper pada akhirnya memutuskan untuk masuk ke orbit Gargantua dan masuk ke dalamnya meninggalkan Brand di pesawat. Apa yang terjadi kemudian benar-benar memberikan banyak pelajaran soal dimensi realitas. Di dalam Gargantua, Cooper masuk ke alam lima dimensi, alam yang tak terikat ruang dan waktu. Sampai disini, penjelasan soal nilai spiritual Ketuhanan bisa diraba dengan jelas. Cooper melihat dirinya bersama Murph waktu kecil. Sementara di alam empat dimensi, Murph telah menemukan perhitungan yang dulu dipendam oleh Professor Brand berkat bantuan Cooper dan TARS dari alam lima dimensi. Dan perjalanan Cooper di alam tersebut menjelaskan soal sosok 'hantu' yang ditemui oleh Murph kecil.Twist ini begitu mind-blowing,
Cooper terdampar di orbit Saturnus dan ditolong oleh para astronot yang beredar disana. Ia dibawa ke Stasiun Cooper, nama yang semula dikira Cooper memakai nama dirinya. Stasiun yang sedang mengorbit Saturnus tersebut ternyata mengambil nama dari Murphy Cooper, putrinya yang kini telah berusia lanjut.

C.     Penjelasan Film
Film ini sendiri terinspirasi dari teori relativitas ilmiah oleh fisikawan Kip S Thome, yang meyakini keberadaan wormhole dan medan gravitasi sebagai penghubung antar ruang dan waktu dengan dimensi lain di alam semesta. Selain itu, film Interstellar ini juga menyinggung beberapa teori fisika lainnya, seperti black holes (lubang hitam) dan gelombang gravitasi, serta beberapa teori Albert Einstein yang pernah muncul namun tidak pernah bisa dibuktikan.
Permulaan film ini menjadi sangat menarik ketika gagasan tentang pemanfaatan lubang cacing menjadi mungkin. Mereka dapat menggunakan lubang cacing untuk melakukan perjalanan antar galaksi dimana galaksi yang dituju memilki planet yang potensial sebagai tempat tinggal bagi manusia.
Nama teori fisika yang digunakan untuk menjelaskan lubang cacing adalah jembatan Einstein-Rosen (Einstein-Rosen bridge) . Lubang teoritis dalam ruang ini dimungkinkan secara matematis dalam teori relativitas Einstein (dibantu oleh Nathan Rosen).
Konsep lubang cacing adalah jalan pintas antara dua titik di alam semesta. Konsep ini ditampilkan dengan cukup baik dalam film ketika Romilly menjelaskan dengan dua titik diatas kertas, yang asumsi dasarnya, jarak terdekat antara kedua titik tersebut adalah garis lurus. Namun ketika kertas dilipat dan kedua titik itu bertemu kita dengan mudah dapat membuat jalan pintas antar dua titik tersebut.
Copper, sang pilot, tidak menyadari akan menemukan lubang berbentuk bola. Memang sulit membayangkan sebuah lubang berbentuk bola. Dalam dua dimensi (2D) lubang akan berbentuk bidang. Dalam 3D, bidang akan memiliki volume, jika bidang tersebut adalah lingkaran dalam 2D maka akan berbentuk bola pada 3D.
Jembatan Einstein-Rosen atau lubang cacing belum pernah dijumpai dalam pengamatan. Lubang cacing masih hanya merupakan konsep teoritis yang memiliki banyak kendala. Kebanyakan teori mengatakan bahwa lubang cacing terlalu tidak stabil untuk dapat digunakan dalam perjalanan antar galaksi, lubang cacing memerlukan suatu substansi yang disebut exotic matter untuk menjadi stabil.
Ide besar lain dalam film ini adalah dilatasi waktu. Salah adegan di Planet Miller, Misi mereka di planet itu adalah mengikutin sinyal koordinat yang ditinggalin astronot sebelumnya untuk dapetkan data untuk mencari tau apakah planet itu bisa ditinggalin atau tidak. Nah, begitu para astronot itu masuk ke atmosfer planet Miller, mendadak nuansanya jadi tegang. Cooper sampai bilang mereka harus kerja secepat mungkin dan tidak boleh buang-buang waktu karena 1 jam di Planet Miller sama dengan 7 tahun di bumi. Sayangnya gara-gara terkena tsunami, pesawat mereka butuh waktu cukup lama untuk ngeringin mesin sebelum akhirnya balik ke pesawat induk.Setelah mereka kembali ke pesawat induk Endurance, mereka melihat Romilly (awak yang tinggal di pesawat induk) tiba-tiba sudah menjadi tua, dan Cooper juga mendapet banyak pesan video dari bumi selama 23 tahun sampai si Murphy (anak Cooper) umurnya sudah sama dengan Cooper.
Hal tersebut dapat dijelsakan dengan teori relativitas umum (karena kita membicarakan gravitasi). Gravitasi menurut Relativitas umum adalah lengkungan ruang-waktu disekitar objek bermasa. Bayangkan sebuah bola bowling (bumi) dan sebuah matras (ruang). Lekukan yang terjadi pada matras ketika ditimpa oleh bola bowling dapat dianalogikan dengan melengkungnya ruang ketika ditempati oleh objek bermasa. Lengkungan tersebut tidak hanya berlaku untuk ruang tapi juga untuk waktu. Prinsip dilatasi waktu ini bekerja pada Cooper dan awak pesawat yang lain yang mengalami waktu lebih lambat dibandingkan dengan manusia lain yang berada di bumi.
Apa yang mungkin menjadi pertanyaan bagi orang yang tidak menekuni fisika kosmologi adalah : ada apa didalam black hole? Balck hole disebut sebagai black hole karena kita tidak dapat melihatnya. Black hole melipat ruang-waktu sedemikian kuatnya sedemikian rupa sehingga cahaya pun tidak dapat lepas dari tarikannya. Secara teoritis, karena kita tidak pernah melakukan eksperimen dengan black hole, terdapat titik dimana cahaya atau apapun dapat keluar dari black hole. Titik itu disebut even horizon. Karena sifatnya yang tidak dapat dilihat, kita tidak benar-benar tahu apa yang terjadi dalam singularitas tersebut.

Selain menerapkan relativitas umum, dilatasi waktu tersebut dapat dijelaskan pula dengan dari teori relativitas khusus di mana dua pengamat yang bergerak relatif terhadap satu sama lain akan mengamati bahwa jam pengamat lain berdetak lebih lambat dari jamnya. Peristiwa ini bukanlah akibat dari kesalahan jam atau faktor teknis lainnya, tetapi merupakan sifat dasar dari ruang-waktu yang dijelaskan dalam teori relativitas. Dan konsep ini didasarkan pada teori relativitas khusus Einstein yang menjelaskan bahwa waktu bersifat relatif berdasarkan acuan pengamatan, dan satu-satunya kecepatan yang konstan dari pengamatan adalah kecepatan cahaya. 
Memang konsep dilatasi waktu ini susah dibayangkan, karena kita sudah terbiasa sehari-hari mengalami waktu yang (seakan-akan) konstan, satu detik ya berasanya satu detik. Jadi memang wajar saja kalo kita sebagai manusia yang hidup pada "ekosistem" yang sama jadi sulit untuk membayangkan waktu yang relatif itu. Tapi walaupun sulit untuk dibayangkan, kita tetep bisa coba paham konsep waktu yang relatif dengan penurunan rumus yang sederhana.
infinite_mirror
Okay, masih ingat jam tangan yang diberikan Cooper kepada Murphy yang menjadi indikator perbedaan waktu antara mereka. Sekarang coba bayangkan seandainya jam tangan analog itu diganti dengan sebuah alat indikator waktu yang lebih bisa dibayangkan secara matematis, yang misalkan namanyajam cahaya. Apa itu jam cahaya? Misalkan kitaberada di dalam lift yang cerminnya saling berhadapan, jadinya pantulan bayangannya saling memantul sampai  bisa meliat bayangan kita jadi banyak sekali. Bayangan itu sebetulnya refleksi dari cahaya yang saling memantul antar kedua cermin dengan kecepatan cahaya = 299.792.458 m/s. Ya, jelas mata kita tidak bisa menangkep perubahan yang terjadi karena hal itu berlangsung secepat kecepatan cahaya jadinya kelihatannya bayangan tersebut memantul seolah-olah sampai tak hingga.
Sekarang cobabayangkan kalauseandainya jam cahaya itu adalah alat kecil sederhana berupa 2 cermin yang saling berhadapan satu sama lain, terus alat itu juga mempunya semacam sensor yang bisa menghitung berapa kali partikel cahaya (photon) memantul pada jam tersebut. Mengapa mengganti jam tangan analog dengan jam cahaya? Karena kembali lagi ke postulat relativitas Einstein bahwa kecepatan cahaya itu konstan, jadi pastinya jauh lebih akurat dan mudah untuk dibayangkan. Sekarang dengan jam cahaya itu, kita bisa menghitung satuan durasi waktu dengan menghitung berapa kali partikel cahaya mantul dalam alat tersebut.
Sekarang, bayangkan seandainya Murphy dan Cooper masing-masing membawa jam cahaya yang sama. Untuk lebih mudah dimengerti, kita asumsikan mereka tidak terpisah terlalu jauh, tetapi misalkan mereka terpisah antara Jakarta dan Bekasi. Cooper dan Murphy masing-masing memegang jam cahaya tersebut, Murphy berdiri dalam kondisi diam di depan stasiun kereta api Jakarta, sementara Cooper menaiki kereta api menuju Bekasi.
Pada jam cahaya, Murphy yang hanya diam di depan stasiun (tidak naik kereta), kita akan melihat jam cahaya berfungsi seperti normal, partikel cahaya mantul vertikal ke atas dan ke bawah dengan jumlah tergantung berapa jarak kedua cermin itu.
dilatasi-waktu1
Sementara, jam cahayanya Cooper ikut bergerak bersamaan dengan kereta dengan kecepatan konstan. Maka, pantulan partikel cahaya tidak bergerak cuma vertikal ke atas ke bawah, melainkan membentuk sudut diagonal.
dilatasi-cahaya2
Dengan melihat bentuk lintasan cahaya, kita sudah bisa meelihat kalau durasi satuan waktu Cooper tidak sama dengan Murphy, karena partikel cahaya pada jam cahaya Cooper harus bergerak lebih jauh daripada jam cahaya milik Murphy.
Kasus itu dimisalkan ketika Cooper menaiki kereta, sekarang apabila Cooper menaiki benda yang lebih cepet bergerak (misalnya pesawat luar angkasa), maka semakin kecil sudut  (lihat gambar di atas), artinya semakin jauh jarak yang harus ditempuh partikel cahaya untuk menyelesaikan satu kali pantulan. Sekarang kita coba menurunkan ke rumus fisika sederhana.
dilatasi-cahaya2
c : kecepatan pergerakan partikel cahaya (1,08×10km/jam)
v : kecepatan pergerakan jam cahaya (kecepatan kendaraan Cooper)
h : jarak 2 cermin dalam jam cahaya (jarak B ke C)
d : jarak yang ditempuh cahaya untuk acuan bergerak (jarak A ke B)
x : jarak yang ditempuh jam cahaya dalam kondisi bergerak (jarak A ke C)
tA : satu satuan waktu untuk acuan jam Murphy (diam)
tB : satu satuan waktu untuk acuan jam Cooper (bererak)
Perlu diingat rumus dasar kecepatan.
Asumsi dasar: "kita sepakatkan konsep bahwa  satu satuan waktu pada jam cahaya dihitung mulai saat partikel cahaya meninggalkan cermin yang bawah, memantul ke cermin atas, terus memantul balik lagi ke cermin yang bawah."
Karena kecepatan partikel cahaya (c) dan jarak cermin-nya itu (h), kita bisa jadikan rumus satu satuan waktu untuk jam cahaya Murphy (). Ingat satuan waktunya itu ketikasudah mantul balik ke bawah, jadi hitungannya 2 kali.
Kita telah mendapat persamaan jarak 2 cermin atau  bisadsebut (h). Sekarang kita coba cari persamaan jarak A ke C atau x bisa diartikan sebagai setengah dari jarak total pergerakan cahaya dalam satuan waktu . Terapkansaja ke rumus
. Berhubungan waktu-nya setengah jadi langsung saja dibagi 2.
Untuk mengetahui nilai satu satuan waktu pada jam bergerak (), kita perlu tahu jarak yang ditempuh cahaya (d). Gunakanlah konsep pythagoras.
Lalu kita masukan ke satu satuan waktu untuk jam cahaya Cooper yang bergerak ().
Coba sederhanakan dengan cara kuadratkan kedua sisi-nya.
Akhirnya kita dapet deh persamaan rumus yang menyambungkan sejauh mana perbedaan waktu relatif yang dialami Cooper danwaktu yang dialami Murphy. Rumus ini sebenarnya dikenal juga dengan nama Transformasi Lorentz (Faktor Lorentz).
Ternyata dengan konsep antara kecepatan, jarak, dan waktu, kita bisa sampai mendapatkan rumus perbandingan waktu relatif.
Lalu,bagimana menerapkan rumus tersebutuntuk menjelaskan perbedaan waktu antara Cooper dan Murphy?
Sekarang kita anggap Cooper naik pesawat luar angkasa dengan kecepatan 3.000 km/s. Diketahui bahwa satuan kecepatan cahaya itu tetap yaitu c = 299.792,458 km/s. Selanjutnya terapkan pada rumus Transformasi Lorentz (Faktor Lorentz).
Magsudnya kalo dimasukan ke rumus faktor Lorentz di atas, maka kita dapet faktor Lorentznya adalah 1,00005. Lalu apa artinya Faktor Lorentz ini? Artinya berdasarkan pengamatanMurphy, dia akan melihat bahwa jam cahaya Cooper akan bergerak 1,00005 kali lebih lambat.
Kenapa biasa sekecil itu perbandingan waktu jam cahaya Murphy dengan jam cahaya Cooper?Memang jika kecepatannya  3.000 km/s tidak akan besar perbedaannya , tapi bagimana jika kecepatannya bisa sampai mendekati kecepatan cahaya. Sekarang coba ingat lagi filmnya, pada saat Cooper masuk ke atmosfer planet Miller yang ceritanya itu planet tersebut sedang mengikuti rotasi blackhole Gargantua dengan kecepatan hampir mendekati kecepatan cahaya. Di filmnya sendiri, tidak disebutkan planet Miller gerak berapa % kecepatan cahaya, tapi yang jelas jika diketahui berapa kecepatan planet itu, kita dapat menghitungnya dengan rumus yang sebelumnya. Untuk lebih jelasnya lihatlah tabel di bawah in!

Kecepatan
Faktor Lorentz
Murphy
Cooper
30.000 km/detik (10% kecepatan cahaya)
1,005
1,005 detik
1 detik
150.000 km/detik (50% kecepatan cahaya)
1,15
1,15 detik
1 detik
240.000 km/detik (80% kecepatan cahaya)
1,67
1,67 detik
1 detik
99.00% kecepatan cahaya
7,1
7,1 detik
1 detik
99.99% kecepatan cahaya
70,1
70,1 detik
1 detik
99.9999% kecepatan cahaya
707,1
12 menit
1 detik
99.99999999% kecepatan cahaya
70710
19.6 jam
1 detik

Sekarang kita ketahui bahwa semakin cepat planet Miller bergerak relatif terhadap pengamatan Murphy, maka akan semakin lambat jam Cooper dilihat dari acuan Murphy. Pada 99.99% kecepatan cahaya, jam cahaya Murphy sudah mantul sebanyak 70 kali, sedangkan jam cahaya Cooper baru mantul 1 kali. Kalo Cooper bergerak dengan kecepatan ini secara konstan selama 1 tahun (waktu acuan Cooper), waktu yang berlalu di bumi tempat Murphy udah berjalan 70 tahun.
Sekarang kita telah mengerti mengapa waktu Cooper kembali ke bumi Murphy sudah tua  sementara Cooper masih kelihatan nampak muda? Karena pada kenyataannya, waktu itu tiak seperti yang kita bayangkan cuma berjalan lurus dan berlaku dimanapun. Waktu itu relatif, massa itu relatif, dan jarak itu relatif, satu-satunya yang konstan adalah kecepatan cahaya. Itulah cara alam semesta ini bekerja, walau terkesan tidak masuk akal bagi kita manusia, perlu kita sadari bahwa itu disebabkan karena pengamatan indrawi kita juga terbatas, dan bias pengamatan karena kita terbiasa dengan kondisi penalaran ruang dan waktu yang linear. Untuk lebih memahaminya perhatikan contoh soal dari penerapan konsep tersebut.

1)      Dua orang saudara kembar A dan B berusia 40 tahun. A melakukan perjalanan ke bulan dengan kecepatan  dimana c adalah kecepatan cahaya sedangakan B tetap dibumi. Ketika A kembali ke bumi, B berusia 70 tahun. Berapa usia A?
Jawab        :
Menurut B yang ada di bumi, A telah melakukan perjalanan selama 30 tahun, berarti tahun .
Jadi A telah melakukan perjalanan selama 18 tahun, sehingga umur tahun
2)      Dua orang saudara kembar A dan B berusia 35 tahun. A melakukan perjalanan ke bulan dengan kecepatan  dimana c adalah kecepatan cahaya, sedangakan B tetap dibumi. Ketika A kembali ke bumi, B berusia 70 tahun. Berapa lama A melakukan perjalanan ke bulan hingga kembali ke bumi?
Jawab        :
Jadi A telah melakukan perjalanan selama 30 tahun 3 bulan

3)      Ardi dan Budi adalah dua orang sahabat yang berada di Bumi. Tepat pada saat Ardi berusia 30 tahun dan Budi berusia 25 tahun, Ardi berangkat ke suatu planet dengan pesawat antariksa berkecepatan 0,6c. Planet yang dituju memiliki jarak 6 tahun cahaya dari Bumi. Sesaat setelah tiba di planet tujuan, Ardi langsung berangkat kembali ke Bumi dengan kecepatan yang sama. Berapakah selisih usia Ardi dan Budi ketika mereka bertemu kembali di Bumi?
Jawab        :
Karena melakukan perjalanan pulang pergi maka dikalikan 2,
 

Jadi Ardi telah melakukan perjalanan selama 16 tahun, sehingga umur tahun, sedangkan umur  tahun. Sebelum Ardi melakukan perjalanan ke suatu planet selisih umur mereka 5 tahun, sedangkan setelah melakukan perjalanan ke suatu planet selisih umur mereka menjadi 1 tahun.

D.     Kesimpulan
Interstellar bercerita tentang usaha terakhir umat manusia untuk menemukan planet baru layak huni setelah bumi dirusak oleh bencana alam. Ketika mantan pilot NASA berbalik menjadi petani jagung Cooper (Matthew McConaughey) menemukan koordinat lokasi proyek pemerintah, dia dibawa dengan sangat rahasia oleh pemerintah yang telah bekerja secara rahasia untuk mengirim kru melalui wormhole (lubang cacing) yang baru ditemukan, dengan harapan bahwa manusia dapat mencari perlindungan di sebuah galaksi baru. Namun, dalam rangka untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang tersisa di Bumi, Cooper harus meninggalkan keluarganya dan memulai perjalanan ke luar angkasa yang tidak di ketahui ruang dan waktu. 

Ada banyak konsep fisika modern yang menjadi dasar dari plot cerita film ini, seperti konsep relativitas Einstein yang menerangkan tentang konsep dilatasi waktu, intra-universe wormhole, kemudian konsep hawking radiation dalam blackhole, cryonic suspension, dan sedikit pemahaman biokimia dasar.
Dalam sebuah film atau cerita tentu terdapat amanat yang ingin di sampaikan oleh pembuat film. Menurut penulis, pesan dari film ini adalah kita harus berjuang dan pantang menyerah dalam rangka untuk membantu menyelamatkan orang lain, meski harus meninggalkan keluarga dan memulai perjalanan jauh sekalipun serta kita tidak tahu apakah kita dapat kembali dan bertemu keluarga kita lagi, namun kita harus mempunyai keyakinan bahwa kita dapat menyelesaian semua itu.
Film “Interstellar” ini sangat direkomendasikan bagi kalian pecinta film terutama pecinta film Sci-fi dan adventure yang penuh tantangan, film ini pun sangat menyenangkan dan memberikan pengetahuan  mengenai beberapa cabang ilmu sains terutama bidang fisika. So, jangan sampai ketinggalan untuk menontonnya.


Daftar Pustaka

Ardi, G. (2014). Sedikit Penjelasan Ilmiah Untuk Film Interstellar. [Online]. Tersedia : https://www.zenius.net/blog/5922/relativitas-waktu-interstellar. [13 Juni 2016]

Doel. (2014). Review Film - Interstellar (2014), Perjalanan Menyelamatkan Umat Manusia. [Online]. Tersedia : http://rumahnulis.blogspot.co.id/2014/11/sinopsis-interstellar.html.    [13 Juni 2016].

Wikipedia. (2016). Dilatasi Waktu. [Online]. Tersedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Dilatasi_waktu. [14 Juni 2016]
Wikipedia. (2016).Interstellar (film). [Online]. Tersedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Interstellar_(film). [13 Juni 2016]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar