Senin, 05 Desember 2016

Tugas Bimbingan Konseling

SOFIA NIDA KHOERUNNISA     152151042
FANNY AHMAD FAUZI               152151056
RESNA SOPYANTIASARI            152151083
TIYA FATHONAH                          152151080
ADE MUSRIFAH FITRIANI          152151064
SINTHIA MEIDA DWI                   152151245

2015 A

Tugas Bimbingan Konseling
1.  Penjelasan secara komprehensif tentang langkah-langkah yang ditempuh menjadi guru BK dilihat dari kompetensi professional, kompetensi sosial, kompetensi pendagogis, kompetensi kepribadian
a.       Paedagogik
a)      Menguasai karakteristik peserta didik
b)      Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
c)      Pengembangan kurikulum
d)     Kegiatan pembelajaran yang mendidik
e)      Pengembangan potensi pendidik
f)       Komunikasi dengan peserta didik
g)      Penilaian dan evaluasi
b.      Kepribadian
a)      Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan kebudayaan nasional
b)      Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
c)      Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
c.       Sosial
a)      Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
b)      Komunikasi dengan sesame guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat
d.      Professional
a)      Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung
b)      Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif

2.  Mengambil satu kasus di lapangan terkait dengan permasalahan siswa yang sering muncul
Menganalisis secara radikal tentang permasalahan siswa, faktor pengaruh, dampak dengan membuat mind map.
Prosedur untuk mengatasi permasalahan siswa.

Dewasa ini, pergaulan bebas yang megarah pada perilaku seks pra nikah (berkencan, berpegangan tangan, mencium, berpelukan, dll) sudah menjadi sesuatu yang biasa, padahal hal tersebut tidak boleh terjadi. Perilaku seksual pra nikah yang dilakukan oleh remaja berawal dari munculnya “chemistry” (ketertarikan) terhadap lawan jenis sebagai dampak dari perkembangan seksual yang dialami. Ketertarikan tersebut mengundang remaja untuk menjalin suatu hubungan. Dimana dalam hubungan tersebt remaja mulai mnegembangkan bentuk-bentuk perlaku seksual sejalan dengan meningkatnya dorongan seksual remaja yang menimbulkan keinginan-keinginan yang tidak mudah dipahami oleh remaja.
 Perubahan sosial mulai terlihat pada persepsi masyarakat yang pada mulanya meyakini seks sebagai suatu yang sacral menjadi sesuatu yang tidak sakral lagi. Maka saat ini seks sudah secara umum meluas di permukaan masyarakat. Ditambah degan adanya budaya permisifitas seksual pada generasi muda tergambar dari pelaku pacaran yang semakin membuka kesempatan untuk melakukan  tindakan-tindakan seksual juga adanya kebebasan seks yang sedang marak saat ini telah melanda kehidupan masyarakat yang belum melakukan perkawinan. Bahkan aktivitas seks pranikah tersebut sedangmengalami proses pembudayaan dengan menghayati nilai-nilai ilmiah.
Dalam kehidupannya, remaja tidak akan pernah lepas dari apa yang dinamakan “percintaan”. Pacaran merupakan hal yang sudah lazim dikalangan remaja saat ini. Cara mereka mengisi berpacaran pun bermacam-macam, dari yang biasa sampai yang luar biasa, yang tidak diterima karena telah melanggar ketentuan norma yang ada. Salah satu cara yang paling tidak diterima di masyarakat adalah seks bebas.
            Faktor timbulnya pergaulan bebas
a)      Orang tua
Factor yang mempengaruhi remaja memilih pergaulan bebas diakibatkan oleh orang tua seperti konflik antar orang tua ataupun kebiasaan orang tua yang kurang baik. Tak sedikit orang tua yang sibuk bekerja dan melupakan waktu bersama anak. Hubungan yang kaku antara orang tua dan anak membuat anak bertanya-tanya dan tak sedikit diantara mereka mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang dilarang bahkan bisa saja anak mengikuti gaya hidup orang tuanya yang memang sudah terlibat dalam pergaulan bebas
b)      Lingkungan
Lingkungan yang tidak sehat akan mendukung anak untuk melakukan hal-hal yang negatif. Apabila lingkungannya sehat, anak akan malu untuk melakukan hal yang negative karena terdapat hokum atau norma yang tidak tertulis di lingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang penting untuk diterapkan
c)      Media massa
Pengaruh media massa yang terus menjamur seiring semakin terbukanya kebebasan  berekspresi. Peran media dalam mengampanyekan pergaulan bebas melalui budaya pacaran dan berganti-ganti pasangan sangat besar
d)     Kurangnya pendidikan kesehatan reproduksi
Pendidikan kesehatan reproduksi sering dianggap tabu untuk dibicarakan di rumah maupun di sekolah. Sehingga, akhirnya anak remaja tersebut mencari tahu sendiri. Padahal, informasi tentang kesehatan reproduksi yang dicarinya rata-rata tidak dengan sumber yang dapat dipercaya.
e)      Keagamaan dan lunturnya adat ketimuran
Religiusitas memang tidak menjamin seseorang untuk tidak melakukan pergaulan bebas. Tetapi, dengan arahan yang tepat, rasa keagamaan dapat menjauhkan seseorang dari perbuatan tidak bermanfaat. Selain itu, adat ketimuran seperti sopan santun, ramah tamah, dan etika menjadi hal yang langka
Dampak Pergaulan bebas
a)     Kehamilan yang tidak diinginkan
Ini merupakan salah satu dampak negative pergaulan bebas akibat hamil diluar pernikahan. Biasanya, remaja yang mengalami ini akan mencari cara untuk menggugurkan (aborsi) kandungannya yang lebih banyak dilakukan oleh bukan tenaga kesehatan. Akibatnya, terjadi masalah kesehatan seperti sulit memiliki anak ketika menikah nanti ataupun dapat menyebabkan kematian.
b)    Putus sekolah
Hal ini merupakan dampak negative pergaulan bebas. Karena mereka lebih mengutamaka ego ketimbang akal sehat dan rwalita yang ada. Akibatnya, meningkatnya kemiskinan, kurangnya pendidikan, dan semakin bodohnya masyarakat menjadi hal yang sering terjadi
c)    Kriminalitas tinggi
Pendidikan yang rendah, kemiskinana, dan kebutuhan akan hal-hal kesenangan seperti penggunaan narkoba dan zat adiktif memicu seseorang untuk melakukan kriminalitas seperti mencuri, merampok, atau membunuh seseorang
d)    Penyakit sosial
Rasa empati dan belas kasih sudah tidak dianggap ada lagi. Diganti dengan rasa egoisme, tidak peduli asalkan senang, sifat hedonism, dan melakukan segala cara buruk untuk mendapatkan apa yang diinginkan
e)    Masalah kesehtan secara global
Penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis, dan penyakit kelamin menjadi pemandangan yang dapat dijumpai. Padahal, hingga saat ini penyakit ini tidak ada obatnya dan menimbulkan masalah kesehtan lain seperti kemandulan atau bahkan kematian.





Cara Mengatasi Pergaulan Bebas
Cara mengatasi pergaulan bebas dapat diatasi, dan dicegah dengan solusi-solusi penanganan dan pencegahan pergaulan bebas dengan beberapa cara antara lain sebagai berikut:
1.    Menguatkan iman
Apapun agama yang dianut, diharapkan para remaja harus menjadi pribadi yang cerdas dan memiliki karakter iman yang kuat. Iman yang kuat dan sehat akan membentengi dari pergaulan bebas.
2.    Orang Tua Lebih Akrab Dengan Anak
Jika orang tua sudah bisa akrab dengan anak layak seorang sahabat secara tidak langsung anda akan mengetahui kegiatan dan pergaulan anak anda sehari - hari. Karena biasanya jika anak sudah dekat dengan orang tuanya jika anak tersebut ada masalah atau ada hal baru pasti akan di ceritakan kepada orang tuanya. Nah disinilah kesempatan orang tua untuk mengarahkan anak untuk menjadi anak yang baik, karena jika anak anda sudah dirasa mau bersikap tidak benar berilah anak anda masukan - masukan yang positif secara lembut, ini bertujuan agar si anak tidak menolak sugesti atau masukan positif yang anda berikan. Karena bagaimanapun juga anak yang masih remaja itu keingin tahuannya masih sangat besar, dan semakin dilarang akan semakin berniat mencoba. Jadi beri anak anda masukan secara santai dan tanpa di marahi. Jadi mulai sekarang dekatkanlah diri anda dengan anak anda agar secara tidak langsung anda mampu mengontrol tingkah laku anak anda.
3.    Memperbaiki Cara Pandang
Bersikap optimis dan hidup dalam kenyataan untuk mendidik anak-anak untuk berusaha dan menerima hasil usaha walaupun tak sesuai dengan apa yang dinginkan sehingga apabila hasilnya mengecewakan dapat menanggapi dengan positif.
4.    Jujur Pada Diri Sendiri
Menyadari dan mengetahui apa yang terbaik untuk dirinya sehingga tidak menganiyaya emosi dan diri mereka sendiri.
5.    Menanamkan Nilai Ketimuran
Nilai ketimuran atau nilai keislaman sangat penting dalam membentuk kepribadian seseorang dengan meningkatkan keimanan sebagai pegangan atau perisai untuk berpikir ke pergaulan bebas.
6.    Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Maksudnya adalah dengan manajemen waktu, emosi dan energi agar selalu berpikir positif dengan kegiatan ositif setiap hari.
7.    Banyak Beraktivitas Secara Positif
Dengan banyak aktivitas positif maka tidak ada waktu untuk memikirkan hal-hal negatif.
8.    Berpikir Masa Depan
Berpikir masa depan adalah agar dapat menyusun langkah-langkahnya dalam menggapai masa depan yang ia cita-citakan yang dia impikan agar tidak menjadi seorang yang hampa tanpa harapan dan tanpa cita-cita.
9.    Mengurangi Menonton Televisi
Televisi menjadi sumber informasi yang mendidik, Namun kenyataannya bertolak belakang, karena kebanyakan televisi hanya menyiarkan hiburan-hiburan dengan nilai-nilai gaya hidup bebas.
10.  Selalu Membaca Buku
Membaca buku memberikan kita wawasan luas baik itu wawasan dalam pelajaran di sekolah maupun wawasan akan kehidupan yang baik dan mengetahui lebih cepat hal-hal yang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
11.  Berkomunikasi dengan Baik
Dengan berkomunikasi dengan baik kita dapat berhubungan baik dengan masyarakat dan membuat masyarakat tahu akan diri dan tidak mengajak kepada hal yang negatif karena lingkungan atau masyarakat tidak akan mengganggu.
12.  Dilarang Pacaran
Jika remaja yang masih belum cukup umur lebih jangan pacaran dulu, karena selain mengganggu pelajaran, nantinya akan mengakibatkan bisa terjerumus ke hal yang tidak - tidak seperti sex bebas sehingga mengakibatkan tertular virus HIV AIDS yang akan membuat umur para remaja menjadi lebih singkat, karena sampai saat ini belum ada obatnya untuk penyakit ini. Untuk orang tua juga sebaiknya jika anaknya jika masih di bawah umur jangan diizinkan berpacaran dulu untuk mengantisipasi agar anak anda tidak masuk kedalam sex bebas. Karena bagaimanapun rasa ingin tahu dan mencoba anak remaja itu masih sangat besar sehingga jika sudah pacaran bukan tidak mungkin akan mencoba berhubungan badan dan jika sudah begini akan kecanduan dan terjerumus kedalam sex bebas.
13.  Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dengan sosialisasi akan bahaya pergaulan bebas membuat masyarakat terutama para remaja mengetahui bahaya yang ditimbulkan dari pergaulan bebas sebagai langkah pencegahan.
14.  Menegakkan Aturan Hukum (Pengamanan Pemerintah )
Dengan penegakan aturan hukum memberikan efek jera kepada pergaulan bebas dan sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan generasi muda anak bangsa Indonesia. Kita semua tahu bahwa pemerintah juga sudah berjuang keras untuk mengurangi angka sex bebas dan pemakain obat - obatan terlarang, tapi akan lebih baik kalau setiap beberapa hari sekali dalam seminggu mengadakan razia obat - obatan terlarang ke sekolah - sekolah sehingga kedepannya bangsa ini bisa jauh dari yang namanya sex bebas dan obat - obatan terlarang.

3.  Membuat sebuah program inovatif dan kreatif yang dapat dijadikan rekomendasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program BK, memperkenalkan program BK, memperkenalkan program BK, meningkatkan pelayanan, BK holistic integratif berdasarkan layanan BK yang telah dipelajari
-          Nama program : pembinaan penjurusan di SMA
-          Tujuan : agar peserta didik baru memilih studi sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Agar peserta didik baru tidak merasa salah jurusan
Agar peserta didik baru dapat memilih jurusan sesuai cita-citanya.
-          Sasaran : peserta didik baru
-          Metode : bimbingan klasikal dan tes kemampuan
-          Proses atau prosedur pelaksanaan
1.    Dilakukan bimbingan secara klasikal untuk mengetahui minat
2.    Dilakukan tes kemampuan untuk mengetahui bakatnya
3.    Pemeriksaan dan pemantauan hasil tes
4.    Jika hasil tes sesuai dengan minat, maka diberikan motivasi agar dapat memilih studi sesuai dengan minat. Sedangkan, jika hasil tes tidak sesuai dengan minat, maka diberikan pengarahan dan dorongan
5.    Pengarahan kepada orangtua peserta didik tentang keseluruhan hasil bimbingan peserta didik yang telah dilakukan sebelumnya
-          Media dan teknologi yg digunakan : kertas tanya-jawab dan computer untuk tes psikotes
-          Materi kegiatan :
a.    Pengenalan tentang mata pelajaran yang akan dipelajari pada jurusan yang diselenggarakan di sekolah terkait.
b.    Pengenalan jurusan pada jenjang kuliah yang sesuai dengan jurusan yang dipilih
c.    Pengenalan prospek karir yang sesuai dengan jurusan tersebut.
-          Strategi kegiatan :
1.    Strategi layanan dasar bimbingan
a.    Bimbingan klasikal
b.    Berkolaborasi dengan orang tua
2.    Strategi layananan responsif
a.    Bimbingan individual
b.    Konseling individual
3.    Strategi layanan perencanaan individual
a.    Penilaian individual
4.    Strategi untuk dukungan system
a.    Pembengembangan professional
b.    Pemberian konsultasi dan berkolaborasi
-          Proses evaluasi kegiatan :
1.    Merumuskan masalah atau beberapa pertanyaan
a.    Tingkat keterlaksanaan program (aspek proses)
b.    Tingkat ketercapaian program (aspek hasil)
2.    Mengembangkan atau menyusunn instrument pengumpulan data
3.    Mengumpulkan dan menganalisis data
4.    Melakukan tidak lanjut